Kalau saya runtut dari awal, maka Mas Andi adalah orang yang tepat saya jadikan sebagai halaman pertama dalam kisah hidup ini. Dari Mas Andi Noor inilah saya mengenal sedikit demi sedikit terkait kawah condrodimuko yang saya cari-cari ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota gudeng ini, tepatnya tahun 2009 silam.
Ayo kunjungi segera dan selagi gratis cepetan kesini....
Dari Mas Andi inilah kisah ini dimulai. Pria asal Magelang ini begitu unik dan sangat santai dan uenak banget untuk diajak ngobrol, penuh humor dan pokoknya ueenak tenan. Begitulah image saya kali pertama ngobrol dengan beliau kala menumpang di Takmir Ulil Albab.
Mas Andi itu alumni Pondok Ngruki, Solo. Ait... jangan salah sangka dulu, gak semuanya alumni pondok Ngruki sama dengan yang image aliran keras atau bom jihad dan seterusnya. Mas Andi juga nyantri di kawah condrodimuko dan kuliah di FTI UII dengan mengambil jurusan teknik informatika.
Meski kuliah di jurusan IT, rasa-rasanya passion beliau lebih kepada wirausaha. Terbukti dengan hasil usahanya yang saat ini digelutinya. Mas Andi pernah jualan kripik, buah, boneka, yogurt, rental mobil dan kini usaha rumah makan ayam jebred. Memulai usaha itu butuh keberaian dan tidak asal-asalan. Malah minimal harus 5 tahun, untuk menggeluti usaha apapun yang dijalani.
Sebab kalau hanya baru satu atau dua tahun itu kurang kena dan terkesan mencla-mencle... gagal dalam berbisnis itu wajar, dan dari kegagalan itu ada hikmah yang bisa diambil. Bisa jadi, kegagalan itu datangnya dari dalam diri sendiri atau dari faktor yang lain.
Dosa dalam bisnis itu ialah stagnan. Karena stagnan itu dosa maka harus bertaubat (fokus ke bisnis). Sebagaimana yang pernah Mas Andi alami. Salah satu cara untuk bertaubat dalam bisnis adalah bangkit, dan alhamdulilah pada tahun pertama dengan usaha mobil rentalnya Mas Andi bisa bangkit.
Pada tahun kedua, Mas Andi mencoba untuk survive dan akhirnya berhasil. Di tahun yang ketiga, Mas Andi kini memulai dengan mengembangkan usaha dengan membuka jasa belajar nyetir (montir).
Tak hanya satu bisnis, kini dua bisnis dijalani sekaligus. Ya rumah makan dengan mengangkat momen piala dunia, Mas Andi memberi nama warung makannya dengan nama Ayam Jebred. Logo ayam berwarna merah dan dipadukan dengan warna bola yang berwarna kuning menjadi logo pembeda diantara rumah makan yang ada di Jogja.
Kemarin baru saja dibuka, dan selama tiga hari (dari tanggal 31 Maret sampai 02 April 2014) masih masa promosi. Makan di sana gratis dan boleh mengambil sendiri. Ayo yang pengan gratisan bisa langsung ke TKP di jalan selokan mataram, sebelah timur SWIFT. Dijamin gak nyesel dan puas. Setelah waktu promosi selesai, harga normal yang ditawarkan yaitu nasi ayam Rp 6.500,- dan es teh dengan gelas jumbo Rp.1.500,-
Mas Andi itu alumni Pondok Ngruki, Solo. Ait... jangan salah sangka dulu, gak semuanya alumni pondok Ngruki sama dengan yang image aliran keras atau bom jihad dan seterusnya. Mas Andi juga nyantri di kawah condrodimuko dan kuliah di FTI UII dengan mengambil jurusan teknik informatika.
Meski kuliah di jurusan IT, rasa-rasanya passion beliau lebih kepada wirausaha. Terbukti dengan hasil usahanya yang saat ini digelutinya. Mas Andi pernah jualan kripik, buah, boneka, yogurt, rental mobil dan kini usaha rumah makan ayam jebred. Memulai usaha itu butuh keberaian dan tidak asal-asalan. Malah minimal harus 5 tahun, untuk menggeluti usaha apapun yang dijalani.
Sebab kalau hanya baru satu atau dua tahun itu kurang kena dan terkesan mencla-mencle... gagal dalam berbisnis itu wajar, dan dari kegagalan itu ada hikmah yang bisa diambil. Bisa jadi, kegagalan itu datangnya dari dalam diri sendiri atau dari faktor yang lain.
Dosa dalam bisnis itu ialah stagnan. Karena stagnan itu dosa maka harus bertaubat (fokus ke bisnis). Sebagaimana yang pernah Mas Andi alami. Salah satu cara untuk bertaubat dalam bisnis adalah bangkit, dan alhamdulilah pada tahun pertama dengan usaha mobil rentalnya Mas Andi bisa bangkit.
Pada tahun kedua, Mas Andi mencoba untuk survive dan akhirnya berhasil. Di tahun yang ketiga, Mas Andi kini memulai dengan mengembangkan usaha dengan membuka jasa belajar nyetir (montir).
Tak hanya satu bisnis, kini dua bisnis dijalani sekaligus. Ya rumah makan dengan mengangkat momen piala dunia, Mas Andi memberi nama warung makannya dengan nama Ayam Jebred. Logo ayam berwarna merah dan dipadukan dengan warna bola yang berwarna kuning menjadi logo pembeda diantara rumah makan yang ada di Jogja.
Kemarin baru saja dibuka, dan selama tiga hari (dari tanggal 31 Maret sampai 02 April 2014) masih masa promosi. Makan di sana gratis dan boleh mengambil sendiri. Ayo yang pengan gratisan bisa langsung ke TKP di jalan selokan mataram, sebelah timur SWIFT. Dijamin gak nyesel dan puas. Setelah waktu promosi selesai, harga normal yang ditawarkan yaitu nasi ayam Rp 6.500,- dan es teh dengan gelas jumbo Rp.1.500,-
Ayo kunjungi segera dan selagi gratis cepetan kesini....
Tidak ada komentar: